Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan
alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung
menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi
maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.
Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan
kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 –
1744) sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan
sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberinama sesuai dengan
namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka
suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak,
kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa
menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 – 1907) menawarkan skala
baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air
membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0
K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan
Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0°R dan mendidih
pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu
32°F dan mendidih pada suhu 212°F.
Berikut ini perbandingan skala dari termometer diatas
Yang menjadi masalah dalam bab suhu adalah kebanyakan orang kesulitan
untuk mengubah dari satu skala ke skala yang lainnya. Berikut ini adalah
contoh mengubah dari skala celcius ke skala fahrenheit
Untuk skala yang lain caranya sama dengan contoh diatas. Thermometer
menurut isinya dibagi menjadi : termometer cair, termometer padat,
termometer digital. Semua termometer ini mempunyai keunggulan dan
kelemahan masing-masing. Sedangkan berdasarkan penggunaannya termometer
bermacam-macam sebagai misal termometer klinis, termometer lab dan
lain-lain.
Berikut ini pembahasan macam macam termometer.
Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564 –
1642) pada tahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang
berupa labu kosong yang dilengkapi pipa panjang dengan ujung pipa
terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga udara dalam labu mengembang.
Ujung pipa yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam cairan berwarna.
Ketika udara dalam tabu menyusut, zat cair masuk kedalam pipa tetapi
tidak sampai labu. Beginilah cara kerja termoskop. Untuk suhu yang
berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga berbeda. Tinggi kolom
ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip kerja termometer buatan
Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Tetapi dimasa
ini termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair misalnya
raksa dan alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair
ketika terjadi peningkatan suhu benda.
Raksa digunakan sebagai pengisi termometer karena raksa mempunyai keunggulan :
1. raksa penghantar panas yang baik
2. pemuaiannya teratur
3. titik didihnya tinggi
4. warnanya mengkilap
5. tidak membasahi dinding
Sedangkan keunggulan alkhohol adalah :
1. titik bekunya rendah
2. harganya murah
3. pemuaiannya 6 kali lebih besar dari pada raksa sehingga pengukuran mudah diamati
Sumber : http://blogs-az.blogspot.com/2015/01/pengertian-suhu.html#ixzz3QSzZkZX0
No comments:
Post a Comment